Buffer and Transceiver

[Kembali Ke Menu Sebelumnya]


1. Tujuan [KEMBALI]


     1. memahami materi mengenai buffers and transceiver
     2. membuat rangkaian simulasi buffers and transceiver

2. Daftar Kompen [KEMBALI]
74LS126
4001.DM
SW-SPDT
3. Landasan Teori [KEMBALI]
     Gerbang logika memiliki kemampuan mengemudi beban yang terbatas. Buffer memiliki kemampuan mengemudi beban yang lebih besar dari gerbang logika. Ini bisa berupa buffer pembalik atau noninverasi dengan a input tunggal, buffer NAND, buffer NOR, buffer OR atau buffer AND. 'Sopir' adalah nama lain untuk buffer. Pengemudi kadang-kadang digunakan untuk menunjuk sirkuit yang memiliki kemampuan drive lebih besar daripada penyangga. Buffer biasanya merupakan perangkat tristate untuk memfasilitasi penggunaannya dalam sistem berorientasi bus. Gambar 4.40 menunjukkan simbol dan tabel fungsional buffer pembalik dan noninver tipe tristate. 
     Transceiver adalah buffer dua arah dengan kontrol arah tambahan dan ENABLE input. Itu memungkinkan aliran data di kedua arah, tergantung pada status logika input kontrol. Transceiver, seperti buffer, adalah perangkat tristate untuk membuatnya kompatibel dengan sistem berorientasi bus. Gambar 4.41 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan simbol rangkaian transceiver inverting dan noninverting. Gambar 4.42 menunjukkan susunan rangkaian logika tipikal dari transceiver noninverting tristate dengan tabel fungsionalnya [Ara. 4.42 (b)]. 
     Beberapa aplikasi umum dari buffer pembalik dan non-pembalik adalah sebagai berikut. Buffer adalah digunakan untuk menggerakkan sirkuit yang membutuhkan lebih banyak arus drive. Buffer noninverting juga digunakan untuk meningkatkan fan-out dari gerbang logika yang diberikan. Ini berarti bahwa buffer dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah logika input gerbang yang mana output dari gerbang logika yang diberikan dapat dihubungkan. Namun aplikasi lain dari a noninverting buffer adalah penggunaannya sebagai garis tunda. Ini menunda sinyal dengan jumlah yang sama dengan propagasi keterlambatan perangkat. Lebih dari satu perangkat dapat dihubungkan dalam kaskade untuk mendapatkan penundaan yang lebih besar.




4. Rangkain Simulasi [KEMBALI]


Triastate inverting transceiver

Tristate noninverting transceiver.


5. Prinsip Kerja [KEMBALI]

Tristate Noninverting Transceiver
Arus berasal dari power suply yang terhubung ke switch SPDT, berlogika 0 saat terhubung ke ground dan berlogika 1 saat terhubung ke rangkaian. saat berlogika 1 arus mengalir ke gerbang AND dan kaki input yang lain mendapatkan logika 0 krna melewati gerbang not dan menghasilkan output 0, kemudian ini menjadi input noninverting tristate buffer. sedangkan untuk switch SPDT 2 berlogika 0 saat terhubung ke power suply karna melewati gerbang NAND sehingga akan menghasilkan output 0 yang juga menjadi input bagi noninverting tristate buffer.
Tristate Inverting Transceiver.
Arus berasal dari power suply yang terhubung ke switch SPDT, berlogika 0 saat terhubung ke ground dan berlogika 1 saat terhubung ke rangkaian. saat berlogika 1 arus mengalir ke gerbang AND dan kaki input yang lain mendapatkan logika 0 krna melewati gerbang not dan menghasilkan output 0, kemudian ini menjadi input inverting tristate buffer. sedangkan untuk switch SPDT 2 berlogika 0 saat terhubung ke power suply karna melewati gerbang NAND sehingga akan menghasilkan output 0  dan di notkan sehingga berlogika 1 kemudian menjadi input inverting tristate buffer.
Inverting Transceiver prinsipnya yaitu apabila diberi inputan logika 1 maka pada logicprobe atau outputnya juga akan berlogika 1
Noninverting Transceiver prinsipnya yaitu apabila diberi inputan logika 1 maka pada logicprobe atauoutputnya  akan berlogika 0


6. Video Rangkain [KEMBALI]

7. Link Download [KEMBALI]

  • Video
  • Rangkain


  • HTML


  • Rangkain Figure 4.1(a)(b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pratikum Elektronika dan Sistem Digital

Pratikum Elektronika dan Sistem Digital  C OLEH: Rindra Sabrinanda Arfi 1710953038 Dosen Pengampu: Dr.Eng.Muhamma...

Popular Posts