Modul IV
Project Demo
1. Tujuan [Kembali]
a. Praktikan dapat menerapkan sebuah sistem menggunakan mikrokontroller.
b.
Praktikan dapat mengkombinasikan berbagai macam output, akumulator, display,
dan berbagai media output lainnya menjadi sebuah alat.
c. Praktikan dapat merancang suatu sistem menjadi sebuah alat.
a.Flame Sensor
b. Arduino UNO
c.LCD 2x16
d.Motor DC
e.Driver Motor L293D
f. Resistor
3.Landasan Teori [Kembali]
a. Flame sensor
merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai
pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara
760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam
mensensing kondisi nyala api.
Cara
Kerja Sensor Flame
Cara kerja sensor ini yaitu
dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan
menggunakan metode optik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa
infrared (IR) sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan
untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan
antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti
spectrum cahaya lampu.
Fitur dari flame
sensor
· Tegangan
operasi antara 3,3 – 5 Vdc
·
Terdapat
2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
·
Sudah
terpackage dalam bentuk modul
·
Terdapat
potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
b. Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah
Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino,
kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan
komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi
dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5 V
Input Voltage (recommended) 7 – 12 V
Input Voltage (limit) 6 – 20 V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock Speed 16 MHz
POWER USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
POWER JACK
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5
- 12 V.
Crystal
Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
Digital Pins I /
O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan
nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ "
adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat
digunakan untuk menghasilkan PWM.
Analog Pins
Papan
Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca
sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya
menjadi nilai digital.
LED Power
Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik
dengan baik.
c. LCD 2 X 16
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter).
Gambar
Penampang komponen penyusun LCD
Keterangan:
1.
Film
dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2.
Glass
substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3.
Twisted
nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4.
Glass
substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5.
Film
dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6.
Reflektor
cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah citra dibentuk
dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun
layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki
integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan
LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data
melalui pin-pin input yang sudah tersedia.
Kaki-kaki yang terdapat pada LCD
d. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah
suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau
gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai
Motor Arus Searah.
Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan
tegangan arus
searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC
ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik
DC.
Bentuk dan Simbol Motor DC
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua
bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah
bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka
dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar,
bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat
dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan
magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya
motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus
listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan
bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan
bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang
menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.Untuk menggerakannya lagi, tepat pada
saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan
dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub
selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan
kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub
utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga
kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan
magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus
yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena
adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada
kumparan diputuskan.
e.Driver Motor
IC L293D adlah IC yang didesain khusus
sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun
mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan
ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D system
driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri
dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan
mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk
membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC
IC l293D adalah sebagai berikut.
Fungsi
Pin Driver Motor DC IC L293D
·
Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk
mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
·
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input
sinyal kendali motor DC
·
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur
output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
·
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan
sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan
rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk
motor DC yang dikendalikan.
Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND
ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
Fungsi
resistor
Fungsi resistor pada
rangkaian elektronika yaitu sebagai penahan arus dan tegangan. Sesuai
dengan namanya resist yang artinya adalah tahanan. Contoh ketika kita
menghidupkan LED, jika kita secara langsung menghubungkan LED dengan
power supplay maka LED akan rusak karena nilai arus yang terlalu besar. Cara
untuk mengurangi arus pada LED maka kita harus menggunakan resistor sebagai
penahan Arus, sehingga LED tetap bisa menyala dan tidak merusak nya
karena kelebihan arus.
4.Flowchart [Kembali]
a.Master
b.Slave
Modul IV
Project Demo
1. Tujuan [Kembali]
a. Praktikan dapat menerapkan sebuah sistem menggunakan mikrokontroller.
b.
Praktikan dapat mengkombinasikan berbagai macam output, akumulator, display,
dan berbagai media output lainnya menjadi sebuah alat.
c. Praktikan dapat merancang suatu sistem menjadi sebuah alat.
a.Flame Sensor
b. Arduino UNO
c.LCD 2x16
d.Motor DC
e.Driver Motor L293D
3.Landasan Teori [Kembali]
a. Flame sensor
merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai
pendeteksi nyala api yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara
760nm – 1100nm. Sensor ini menggunakan infrared sebagai tranduser dalam
mensensing kondisi nyala api.
Cara
Kerja Sensor Flame
Cara kerja sensor ini yaitu
dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan
menggunakan metode optik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa
infrared (IR) sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan
untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu.
Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan
antara spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti
spectrum cahaya lampu.
Fitur dari flame
sensor
· Tegangan
operasi antara 3,3 – 5 Vdc
·
Terdapat
2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan
·
Sudah
terpackage dalam bentuk modul
·
Terdapat
potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing
b. Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah
Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino,
kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan
komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi
dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
Microcontroller ATmega328P
|
Operating Voltage 5 V
|
Input Voltage (recommended) 7 – 12 V
|
Input Voltage (limit) 6 – 20 V
|
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
|
PWM Digital I/O Pins 6
|
Analog Input Pins 6
|
DC Current per I/O Pin 20 mA
|
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
|
Flash Memory 32 KB of which 0.5 KB used by bootloader
|
SRAM 2 KB
|
EEPROM 1 KB
|
Clock Speed 16 MHz
|
POWER USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
POWER JACK
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
Crystal
Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
Digital Pins I /
O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
Analog Pins
Papan
Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca
sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya
menjadi nilai digital.
LED Power
Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.
c. LCD 2 X 16
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem
dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis
besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang
diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi
(polarizing filter).
Gambar
Penampang komponen penyusun LCD
Keterangan:
1.
Film
dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2.
Glass
substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3.
Twisted
nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4.
Glass
substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5.
Film
dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6.
Reflektor
cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah citra dibentuk
dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun
layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki
integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan
LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data
melalui pin-pin input yang sudah tersedia.
Kaki-kaki yang terdapat pada LCD
d. Motor DC
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah
suatu perangkat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kinetik atau
gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai
Motor Arus Searah.
Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan
tegangan arus
searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor Listrik DC
ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan listrik yang
menggunakan
sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas DC dan Bor Listrik
DC.
Bentuk dan Simbol Motor DC
Prinsip Kerja Motor DC
Terdapat dua
bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah
bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka
dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar,
bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat
dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka
magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan
magnet), Armature Winding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)
dan Brushes (kuas/sikat arang).
Pada prinsipnya
motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus
listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan
bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat
selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan
bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang
menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.Untuk menggerakannya lagi, tepat pada
saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan
dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub
selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat
perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan
kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub
utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga
kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan
magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus
yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena
adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada
kumparan diputuskan.
e.Driver Motor
IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D system driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.
IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D system driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah sebagai berikut.
Fungsi
Pin Driver Motor DC IC L293D
·
Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk
mengijinkan driver menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
·
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input
sinyal kendali motor DC
·
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur
output masing-masing driver yang dihubungkan ke motor DC
·
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan
sumber driver motor DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan
rangkaian kontrol dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk
motor DC yang dikendalikan.
Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND
ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin kecil.
Fungsi
resistor
Fungsi resistor pada
rangkaian elektronika yaitu sebagai penahan arus dan tegangan. Sesuai
dengan namanya resist yang artinya adalah tahanan. Contoh ketika kita
menghidupkan LED, jika kita secara langsung menghubungkan LED dengan
power supplay maka LED akan rusak karena nilai arus yang terlalu besar. Cara
untuk mengurangi arus pada LED maka kita harus menggunakan resistor sebagai
penahan Arus, sehingga LED tetap bisa menyala dan tidak merusak nya
karena kelebihan arus.
4.Flowchart [Kembali]
a.Master
b.Slave
a.
Master
#include
<Wire.h>
#define
SLAVE_ADDR 9
int
pinSensor = A1;
int
val = 0;
void
setup() {
Wire.begin();
Serial.begin(9600);
pinMode(pinSensor, INPUT);
}
void
loop() {
delay(50);
int nilai = analogRead(pinSensor);
val = map(nilai, 0, 1023, 255, 1);
Wire.beginTransmission(SLAVE_ADDR);
Wire.write(val);
Wire.endTransmission();
}
b.
Slave
#include
<Wire.h>
#define
SLAVE_ADDR 9
#include
<LiquidCrystal.h>
#define
in1 9
#define
in2 10
int
data;
LiquidCrystal
lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);
void
setup() //Semua kode dalam fungsi ini dieksekusi sekali
{
Wire.begin(SLAVE_ADDR);
Wire.onReceive(receiveEvent);
pinMode(in1, OUTPUT); //Deklarasi in1 sebagai OUTPUT
pinMode(in2, OUTPUT); //Deklarasi in2 sebagai OUTPUT
lcd.clear();
Serial.begin(9600);
}
void
receiveEvent() {
data = Wire.read();
Serial.println(data);
}
void
loop()
{
delay(50);
int br = map(data, 1, 255, 0, 1023);
Serial.print(br);
lcd.clear();
if ( br < 1000 && br>500){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" awas api besar");
analogWrite(in1, 1023); //in1 diberi logika 1
digitalWrite(in2, LOW); //in2 diberi logika 0
}
if ( br <= 500 && br>200){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" awas api sedang");
analogWrite(in1, 999); //in1 diberi logika 1
digitalWrite(in2, LOW); //in2 diberi logika 0
}
else if(br <= 50){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Tidak ada api");
digitalWrite(in1, LOW); //in1 diberi logika 1
digitalWrite(in2, LOW); //in2 diberi logika 0
}
}
6. Rangkaian Simulasi [kembali]
7. Foto Alat [Kembali]
8. Video Rangkaian [Kembali]
9. Video Alat [Kembali]
10. Analisa [Kembali]
Pada modul 4 ini
kami membuat alat yang berjudul "Pemadam kebakaran otomatis". Untuk
komponen-komponennya kami menggunakan 2 arduino-uno , sensor api (modul flame
sensor), motor dc,LCD,pompa air,baterai, project board,resistor,dan jumper.
Alat ini menggunakan komunikasi I2C (Inter Integrated Circuit) yang
merupakan standar komunikasi serial dua arah yang menggunakan dua saluran yang
didesain khusus untuk menerima dan mengirim data. Saluran nya terdiri dari SCL
(Serial Clock) dan SDA (Serial Data). Prinsip kerja alat ini secara
singkat adalah sensor akan mendeteksi ada atau tidaknya dan intensitas besarnya
api yang akan terbaca di LCD tiga kondisi yaitu "Tidak ada
api","Awas api sedang" dan "Awas api besar" maka jika
ada api baik sedang maupun besar maka akan berbunyi alarm dan motor akan
menggerakan pompa air untuk mengeluarkan air untuk memadamkan api. Air yang
keluar akan sesuai atau sebanding dengan intensitas dari besar nya api.
Modul
flame sensor dihubungkan dengan Arduino 1 yang jadi master pada pin A1,yang
merupakan pin analog jadi data yang diterima pada master masih berupa analog.
Resistor variabel yang terhubung dengan Pin A1 digunakan agar modul flame
sensor dapat menghasilkan output analog yang nantinya akan akan diproses
menjadi data digital dngan ADC (analog digital converter). Output analog tadi
diubah dengan dalam bentuk data digital dalam rentang 0-1023 (10 bit), pada
proses pengiriman data , komunikasi hanya bisa mengirimkan data 8 bit, sehingga
harus dilakukan PWM (pulse width modulation) dengan mengkonversi 0-1023 menjadi
0-255 dikodekan dengan arduino yaitu proses mapping (map) yang di
inisialisasikan dengan val, yang mana val akan dibaca pada slave.Pada slave
terhubung LCD yaitu pada pin LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); yang
mana ada tiga kondisi yaitu apabila nilainya <= 50, maka pada pada LCD akan
tampil "Tidak ada api", apabila nilainya besar dari 200sampai
<=500 maka pada LCD akan tampil "Awas api sedang" dan apabila
nilainya diantara 500 sampai <1000 maka pada LCD akan tampil "Awas
api besar". Pada slave juga terhubung motor dc yang ditambahkan driver
motor sebagai penambah suplay tegangan untuk menggerakkan motor yang pada
realisasinya yang akan mengeluarkan air untuk memadamkan api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar